Judul buku: Rasa
Penulis buku: Tere Liye
Penerbit: PT Sabak Grip Nusantara
ISBN: 978-623-97262-3-2
Jumlah halaman: 421 hlm
Tahun terbit: 2022
Rating: 4,9/5
Linda, ia biasanya dipanggil Lin. Lin adalah seorang gadis sederhana yang tomboy dan periang. Dia juga suka memakai topi dan fotografi. Lin adalah anak kelas 11 SMA yang sejak SMP sudah bekerja di studio fotografi Om Bagus. Adik bundanya Lin. Karena kepandaiannya dalam mengedit foto Lin bekerja di studio fotografi terkenal milik teman Om Bagus, yaitu studio Kemang. Semenjak bekerja disana kemampuan Lin menjadi semakin berkembang, baik dalam hal mengedit foto maupun dalam hal fotografi. Di sekolah Lin juga ditunjuk sebagai ketua liga fotografi di sekolahnya.
Linda tinggal bersama bunda dan kakaknya yang bernama Adit. Mereka sangat membenci ayahnya. Lin memiliki sahabat baik di SMA yang bernama Jo. Jo adalah anak orang kaya, ia adalah anak dari seorang produser terkenal. Lin dan Jo adalah anak yang pintar. Jika Jo mendapat juara 1 maka yang menjadi juara 2 nya adalah Lin.
Dibalik persahabatan Lin dan Jo yang sangat erat, ternyata ada satu masalah yang membuat hubungan persahabatan mereka retak atau renggang. Karena Jo dan Lin menyukai orang yang sama. Hanya saja Lin tidak pernah mengatakannya kepada Jo.
Pada suatu hari, di sekolah Lin dan jo ada murid baru. Ternyata murid baru itu adalah sahabat kecil Lin yang dulu mereka adalah tetangga komplek rumah, yaitu Putri. Putri adalah anak yang cukup misterius. Setiap sekolah dia selalu membawa coklat untuk diberikan kepada Lin, sehingga Lin merasa mengingat suatu akan masa lalu. Mereka bertiga juga selalu pulang bersama, tetapi Putri tidak pernah mengizinkan Lin dan Jo untuk mengunjungi rumahnya. Dan setiap di sekolah Putri sering menemui guru BK.
Bagian favorit saya pada novel ini:
Biji buah coklat itu aslinya pahit. Binatang liar akan meludahkannya saat memakan buah coklat. Itulah perumpamaan sebuah masalah. Pahit dan menyakitkan. (halaman 402)
Kita tidak akan pernah bisa melupakannya, tetapi bisa memaafkannya, kita bisa berdamai. (halaman 403)
Tidak semua masalah itu hitam-putih, benar-salah. Terkadang masalah itu soal presepsi. Soal bagaimana kita memandangnya. Bagaimana kita akan menyikapinya. (halaman 402-403)
Ada apa dengan Putriii??
BalasHapushm, ada apa yaa?
HapusHmm seuu
BalasHapusBagusss
BalasHapus